Gerakan Dadaisme dan Surealisme terus memberikan pengaruh besar pada praktik budaya, terutama seni kontemporer, dengan obsesinya terhadap seksualitas, fetisisme, dan taktik kejutan. Dalam buku ini, penulis akan mengeksplorasi beragam media yang digunakan oleh Dadaisme dan Surealisme (kolase, lukisan, benda temuan, seni pertunjukan, fotografi, film), sekaligus menetapkan perbedaan estetika di antara gerakan-gerakan tersebut. Ia juga mengkaji obsesi Dadais terhadap tubuh sebagai mekanisme dalam kaitannya dengan kembalinya kaum surealis ke tubuh yang difetisasi/erotis.