Record Detail
Text
Who wants to be an irrational investor : portofolio artikel investasi saham di harian kontan
Investor yang rasional adalah mereka yang menggunakan akal sehat dalam berinvestasi. Meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak selamanya investor berada pada kondisi rasional. Investor memiliki emosai, misalnya ketakutan dan keserakahan, yang bersama dengan perilaku ikut-ikutan (herding behavior) telah memicu berbagai kasus gelembung keuangan (financial bubble) dan koreksi tajam harga saham di bursa (market crash).
Menurut Jeremy Siegel, pakar keuangan Whaton School, 75 persen pergerakan harga di bursa saham tidak diketahui penyebabnya. Karena manusia bukan komputer, ada kemungkinan bahwa faktor psikologi, sosial budaya, dan ketidakrasionalan investor ikut berperan menentukan harga saham.
Ada dua cara untuk menjaga rasionalitas dalam berinvestasi. Buku ini mencoba menawarkan kedua hal tersebut, terutama dalam konteks investasi saham. Buku ini berisi kumpulan tulisan yang berfungsi sebagai “jam waker” – sebagai alarm yang mengingatkan dan membangunkan kita dari kerterlenaan untuk segera kembali ke kondisi yang rasional menuju pencapaian tujuan investasi kita. Maka jangan heran jika di dalam buku ini Anda akan menemukan hubungan antara fluktuasi harga saham dan Christiano Ronaldo, Paul the Octopus, Nyamuk Aedes Aegypti, Santa Klaus, angka hoki, Friday the 13th, lebaran, dan Sun Tzu, dll.
Availability
21010043 | 332.6 LUK w | Lt ; P3 ( My Library) | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
332.6 LUK w
|
Publisher | Kepustakaan Populer Gramedia : Jakarta., 2011 |
Collation |
xiv, 169 p. ; 21 cm.
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786024249991
|
Classification |
330
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
1St Ed
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available