Kajian Karakteristik Arsitektur Omah Sengen Etnis Jawe Di Banten Lor
Abstract
Berbeda dengan wilayah Banten Kidul (Banten Selatan) yang didiami oleh etnis Sunda Banten, wilayah Banten Lor (Banten Utara) justru didiami oleh suku Jawe (Jawa) yang ada sejak jaman Kesultanan Banten. Kesultanan ini merupakan wilayah bawahan dari Kesultanan Cirebon dan selain itu juga memiliki kedekatan hubungan politik dengan Kesultanan Palembang. Di wilayah ini terdapat beberapa rumah tradisional yang bernama Omah Sengen (Rumah Dulu) atau Omah Panggang Pe, terutama di Cilegon dan di Serang. Sayangnya rumah tradisional ini tidak begitu mendapat perhatian lebih dari kajian arsitektur dan sebentar lagi jumlahnya akan semakin menyusut bahkan lenyap. Maka penelitian ini menjadi penting untuk mencoba meneliti dan mendokumentasikan karakter arsitekturnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan cara menganalisis karakteristik bangunannya secara arsitektural; spasial, fisik dan figural, dan stilistik. Bagaimanakah karakteristik rumah tradisional di Banten Lor? Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan melengkapi referensi-referensi keilmuan, terutama mengenai rumah tradisional di wilayah Banten.
Downloads
References
Habraken, N. John (1988). Type as Social Agreement. Asian Congress of Architect, Korea.
Kartono, J. Lukito (2005). Konsep Ruang Tradisional Jawa dalam Konteks Budaya. Jurnal Dimensi Interior Vol. 3 No. 2. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Khamdevi, M. (2013). Karakteristik Rumah Tradisional Di Kampung Bersejarah Lengkong Ulama, Kabupaten Tangerang. Jurnal Vitruvian Vo. 3 No. 1. Jakarta: UMB.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tjandrasasmita, Uka (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: KPG.
- Abstract 345
- PDF (BAHASA INDONESIA) 280
Copyright (c) 2021 Muhammar Khamdevi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.